Imamah/Sorban Rasulallah SAW
Topi Perang Rasulallah SAW
Baju Rasulallah SAW
Baju Rasulallah SAW
Surat Rasulallah SAW
Surat Rasulallah SAW
Surat Rasulallah SAW
Beberapa helai Rambut Rasulallah SAW
Beberapa helai Rambut Rasulallah SAW
Beberapa Pedang Rasulallah SAW
Busur Rasulallah SAW
Pedang Rasulallah SAW
Pedang Rasulallah SAW
Baju Rasulallah SAW
Bendera Rasulallah SAW
Gigi Rasulallah SAW
Kotak Penyimpanan Rasulallah SAW
Sandal Rasulallah SAW
Sepatu Rasulallah SAW
Batu Rasulallah SAW
Kunci Rasulallah SAW
Info :
Dari sejumlah rambut, polemik bergulir. Rambut itu diyakini adalah helai-helai rambut milik manusia agung Rasulullah SAW. Dalam kotak kaca, kini tersimpan rapi di India Selatan, tepatnya di kota Kerala.
Dari mana asal rambut itu? Kelompok ‘penjaga rambut’ meyakini rambut itu berasal dari potongan rambut Rasulullah SAW saat melaksanakan ibadah haji. Beberapa orang yang berhaji bersama beliau memunguti rambut itu, dan menyimpannya secara turun temurun. Salah satunya, adalah leluhur tokoh agama terkemuka Kerala, Shaikh Aboobacker Ahmad.
Menjadi polemik, karena di situs tempat penyimpanan rambut itu, akan dibangun sebuah masjid agung berbiaya milyaran rupiah Sebagian mendukung pembangunan itu dan banyak juga orang yang menentang.
Mengapa menentang? Mereka tidak setuju jika situs itu nantinya dikeramatkan, dan jamaah menjadi syirik. “Mayoritas Muslim di negara itu telah menentang rencana ini karena terjadi benar-benar bertentangan dengan ajaran Nabi. Tidak ada dalil yang menyebutkan wajib membangun masjid untuk menjaga rambut Nabi dan tidak ada yang mencoba untuk melakukan bisnis dengan menggunakan rambut suci itu,” kata kata MM Akbar, kepala editor bulanan majalah Samwadam Sneha, yang bertujuan untuk menyebarkan pesan Islam di Kerala. Ia berbicara sebuah konferensi media internasional di Jeddah.
Pimpinan Jamaat-e-Islami Hind, Kerala, Ameer T Arifali, telah memperingatkan umat Islam di Kerala untuk waspada atas rencana untuk membangun sebuah masjid untuk pelestarian rambut Nabi Muhammad SAW di Kozhikode itu. “Hal ini pada dasarnya merupakan upaya untuk melahirkan sebuah kuil baru dalam Islam, yang benar-benar bertentangan dengan prinsip Islam,” ujarnya.
Menurutnya, adalah tugas wajib dari gerakan reformis Islam di Kerala untuk mengalahkan upaya membangun sebuah masjid atas nama Nabi Muhammad SAW. Masjid diproyeksikan bernama Masjid Sha’re Mubarak ini akan dibangun megah oleh pengusaha setempat, AP Kanthapuram Abubacker Musliyar.
“Ini bukan waktu untuk mendiskusikan keaslian dan keaslian rambut. Membangun masjid di atas nama Nabi Muhammad bertentangan dengan ajaran dasar Islam, yang melarang semua bentuk fisik keilahian,” kata Arifali.
Dari mana asal rambut itu? Kelompok ‘penjaga rambut’ meyakini rambut itu berasal dari potongan rambut Rasulullah SAW saat melaksanakan ibadah haji. Beberapa orang yang berhaji bersama beliau memunguti rambut itu, dan menyimpannya secara turun temurun. Salah satunya, adalah leluhur tokoh agama terkemuka Kerala, Shaikh Aboobacker Ahmad.
Menjadi polemik, karena di situs tempat penyimpanan rambut itu, akan dibangun sebuah masjid agung berbiaya milyaran rupiah Sebagian mendukung pembangunan itu dan banyak juga orang yang menentang.
Mengapa menentang? Mereka tidak setuju jika situs itu nantinya dikeramatkan, dan jamaah menjadi syirik. “Mayoritas Muslim di negara itu telah menentang rencana ini karena terjadi benar-benar bertentangan dengan ajaran Nabi. Tidak ada dalil yang menyebutkan wajib membangun masjid untuk menjaga rambut Nabi dan tidak ada yang mencoba untuk melakukan bisnis dengan menggunakan rambut suci itu,” kata kata MM Akbar, kepala editor bulanan majalah Samwadam Sneha, yang bertujuan untuk menyebarkan pesan Islam di Kerala. Ia berbicara sebuah konferensi media internasional di Jeddah.
Pimpinan Jamaat-e-Islami Hind, Kerala, Ameer T Arifali, telah memperingatkan umat Islam di Kerala untuk waspada atas rencana untuk membangun sebuah masjid untuk pelestarian rambut Nabi Muhammad SAW di Kozhikode itu. “Hal ini pada dasarnya merupakan upaya untuk melahirkan sebuah kuil baru dalam Islam, yang benar-benar bertentangan dengan prinsip Islam,” ujarnya.
Menurutnya, adalah tugas wajib dari gerakan reformis Islam di Kerala untuk mengalahkan upaya membangun sebuah masjid atas nama Nabi Muhammad SAW. Masjid diproyeksikan bernama Masjid Sha’re Mubarak ini akan dibangun megah oleh pengusaha setempat, AP Kanthapuram Abubacker Musliyar.
“Ini bukan waktu untuk mendiskusikan keaslian dan keaslian rambut. Membangun masjid di atas nama Nabi Muhammad bertentangan dengan ajaran dasar Islam, yang melarang semua bentuk fisik keilahian,” kata Arifali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar